Makna Cinta Menurut Pandangan Islam, Sungguh Luar Biasa
Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin Al Ash
radhiyallahuanhuma,
dia berkata: Rasulullah saw bersabda,“Tidaklah salah seorang di antara
kamu beriman sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.”
Cinta memang selalu menarik untuk dibahas, apalagi jika ia
dikaitkan dengan ajaran Islam yang agung. Hadits di atas menawarkan kita
sebuah celah mata air untuk menyelami kembali makna cinta lewat sebuah
kata sederhana, yaitu
hawa.
Penting bagi kita untuk memahami arti cinta agar kita tak
tergelincir ketika merasakan gejalanya. Agar kita tidak terseret ke
dalam arus dan pusaran yang memilin-milin kita dalam kebimbangan dan
ketidakmenentuan. Akibatnya, kita disibukkan oleh suasana hati yang
kacau dan melupakan Allah swt. Padahal, dari Allah-lah sebenarnya rasa
cinta yang murni itu berasa
Di akhir ketergelinciran itu, lupalah kita dengan amal. Lalailah kita dengan aktivitas-aktivitas
Rabbaniyah.
Semakin jauh kita dari Allah, semakin gencar masalah-masalah hidup
menerpa kita. Kata orang bijak, sebenarnya hanya ada satu masalah yang
kita alami. Bila masalah itu bisa kita atasi, maka masalah-masalah yang
lain tak akan menjadi beban berat. Satu masalah itu adalah kedekatan
kita pada pemberi jalan keluar semua masalah: Allah swt.
Arti Cinta
Salah satu makna dari
hawa, sebagaimana yang disebut dalam hadits Arbain yang ke-41 adalah kesenangan dan cinta--istilah Arab-nya,
mahabbah atau
hubb.
Namun, para ahli, baik kalangan ulama Islam maupun dari ahli-ahli
lainnya, kesulitan mendefinisikan apa itu cinta. Ada dua kemungkinan
mengapa cinta sulit didefinisikan.
1. Karena sulitnya menangkap esensi dan substansi cinta
dikarenakan beragamnya pengalaman orang dalam hal ini. Kenyataan ini
memunculkan beragam peristilahannya di satu sisi, dan perbedaan mereka
dalam melekatkan sifat kepadanya, di sisi yang lain. Oleh karena itu,
dalam bahasa Arab ditemukan kurang lebih 60 kosakata yang merujuk kepada
makna cinta.
2. Karena kosakata itu sendiri sudah sangat jelas,
pendefinisiannya malah menjadikannya kabur. Mirip-mirip
dengan "air" saat seseorang harus mendefinisikannya, sehingga pada
akhirnya air didefinisikan sebagai: air!
Oleh sebab itulah, para ahli mengatakan, definisi cinta (atau istilah Arab-nya,
mahabbah atau
hubb) adalah cinta, atau
mahabbah, atau
hubb.
Cinta dalam Al-Qur’an
Penelusuran yang dilakukan oleh Syaikh Fuad Abdul Baqi’ terhadap kosakata yang berakar pada huruf
ha, ba, ba, yaitu huruf dasar terbentuknya kata
mahabbah atau
hubb, menunjukkan angka yang luar biasa. Ternyata, kosakata Al-Qur’an Al-Karim yang berhuruf dasar
ha ba ba dalam
berbagai bentuknya, totalnya ada 95 kali penyebutan. Sebanyak 86 kali
menunjuk pada arti cinta, dan 9 kali mengacu pada makna biji-biji
tanaman. Singkatnya, penyebutan kata yang berakar dari huruf
ha ba ba yang bermakna cinta, disebutkan oleh Al-Qur’an sebanyak 86 kali. Ini belum menghitung kosakata selain
ha ba ba yang juga mempunyai korelasi sangat eratdengan cinta, misalnya kata
mawaddah dengan seluruh variannya.
Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an sangat memerhatikan masalah
cinta, kesucian cinta, dan ketepatan penempatannya. Oleh karena itu,
janganlah kita sebagai
ahlul Qur’an merendahkan dan menodai
cinta dan kesucian cinta ini demi menjaga dan memelihara keagungan dan
kesucian Al-Qur’an Al-Karim.
Konotasi Mahabbah
Meskipun terdapat kesulitan dalam mendefinisikan cinta (
mahabbah atau
hubb), namun penelusuran terhadap makna kosakata yang berakar pada huruf
ha ba ba akan membimbing kita menemukan
madlul atau konotasi dari kata
mahabbah atau
hubb ini.
Paling tidak ada lima
madlul atau konotasi makna yang ditunjuk oleh kosakata
mahabbah atau
hubb ini.
Mahabbah atau
hubb menunjuk kepada sesuatu yang jernih dan bening, tidak keruh karena tercampur berbagai hal.
Mahabbah atau
hubb menunjuk kepada sesuatu yang tinggi dan luhur.
Mahabbah atau
hubb menunjuk kepada sesuatu yang selalu melekat atau menempel, tidak pernah berpisah atau menjauh.
Mahabbah atau
hubb menunjuk kepada sesuatu dinamis, tidak pernah diam, selalu bergerak, atau ada saja kreasi atau inovasi yang muncul.
Mahabbah atau
hubb menunjuk kepada inti yang
paling dalam dari sesuatu. Ibarat biji mangga, ia adalah inti dari
mangga yang darinya akan tumbuh tanaman mangga yang besar, tinggi, dan
menghasilkan banyak mangga lagi setelahnya. Oleh karenanya, biji mangga
itu dan yang semisalnya, dalam bahasa Arab disebut
habbah.
Para ulama berpendapat bahwa kosakata
mahabbah atau
hubb yang diterjemahkan sebagai cinta (
love)mengandung lima
madlul ini secara keseluruhan. Artinya,
mahabbah haqiqiyah atau
hubbun haqiqiyun atau
cinta sejati dan sebenarnya, adalah sesuatu yang bening, jernih, tidak
keruh, tidak kotor. Sesuatu yang tinggi dan luhur, bukan sesuatu yang
rendahan atau murahan, yang merupakan inti dari jati dirinya. Darinya
akan lahir banyak hal yang membawa manfaat baik bagi dirinya, bagi
sesama, dan bahkan bagi seluruh alam. Rasa yang tulus
murni, menjadikannya selalu melekat dan dekat dengan yang dicintanya,
namun tetap dinamis, kreatif dan inovatif dalam bergerak, bertindak
dan, berbuat demi kebaikan cinta dan yang dicintanya