Sabtu, 12 Agustus 2017

 Makna Cinta Menurut Pandangan Islam, Sungguh Luar Biasa


Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin Al Ash radhiyallahuanhuma, dia berkata: Rasulullah saw bersabda,“Tidaklah salah seorang di antara kamu beriman sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” 
Cinta memang selalu menarik untuk dibahas, apalagi jika ia dikaitkan dengan ajaran Islam yang agung. Hadits di atas menawarkan kita sebuah celah mata air untuk menyelami kembali makna cinta lewat sebuah kata sederhana, yaitu hawa
Penting bagi kita untuk memahami arti cinta agar kita tak tergelincir ketika merasakan gejalanya. Agar kita tidak terseret ke dalam arus dan pusaran yang memilin-milin kita dalam kebimbangan dan ketidakmenentuan. Akibatnya, kita disibukkan oleh suasana hati yang kacau dan melupakan Allah swt. Padahal, dari Allah-lah sebenarnya rasa cinta yang murni itu berasa
Di akhir ketergelinciran itu, lupalah kita dengan amal. Lalailah kita dengan aktivitas-aktivitas Rabbaniyah. Semakin jauh kita dari Allah, semakin gencar masalah-masalah hidup menerpa kita. Kata orang bijak, sebenarnya hanya ada satu masalah yang kita alami. Bila masalah itu bisa kita atasi, maka masalah-masalah yang lain tak akan menjadi beban berat. Satu masalah itu adalah kedekatan kita pada pemberi jalan keluar semua masalah: Allah swt.

Arti Cinta 

Salah satu makna dari hawa, sebagaimana yang disebut dalam hadits Arbain yang ke-41 adalah kesenangan dan cinta--istilah Arab-nya, mahabbah atau hubb
Namun, para ahli, baik kalangan ulama Islam maupun dari ahli-ahli lainnya, kesulitan mendefinisikan apa itu cinta. Ada dua kemungkinan mengapa cinta sulit didefinisikan. 
1. Karena sulitnya menangkap esensi dan substansi cinta dikarenakan beragamnya pengalaman orang dalam hal ini. Kenyataan ini memunculkan beragam peristilahannya di satu sisi, dan perbedaan mereka dalam melekatkan sifat kepadanya, di sisi yang lain. Oleh karena itu, dalam bahasa Arab ditemukan kurang lebih 60 kosakata yang merujuk kepada makna cinta.
2. Karena kosakata itu sendiri sudah sangat jelas, pendefinisiannya malah menjadikannya kabur. Mirip-mirip dengan "air" saat seseorang harus mendefinisikannya, sehingga pada akhirnya air didefinisikan sebagai: air! 
Oleh sebab itulah, para ahli mengatakan, definisi cinta (atau istilah Arab-nya, mahabbah atau hubb) adalah cinta, atau mahabbah, atau hubb.

Cinta dalam Al-Qur’an

Penelusuran yang dilakukan oleh Syaikh Fuad Abdul Baqi’ terhadap kosakata yang berakar pada huruf ha, ba, ba, yaitu huruf dasar terbentuknya kata mahabbah atau hubb, menunjukkan angka yang luar biasa. Ternyata, kosakata Al-Qur’an Al-Karim yang berhuruf dasar ha ba ba dalam berbagai bentuknya, totalnya ada 95 kali penyebutan. Sebanyak 86 kali menunjuk pada arti cinta, dan 9 kali mengacu pada makna biji-biji tanaman. Singkatnya, penyebutan kata yang berakar dari huruf ha ba ba yang bermakna cinta, disebutkan oleh Al-Qur’an sebanyak 86 kali. Ini belum menghitung kosakata selain ha ba ba yang juga mempunyai korelasi sangat eratdengan cinta, misalnya kata mawaddah dengan seluruh variannya. 
Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an sangat memerhatikan masalah cinta, kesucian cinta, dan ketepatan penempatannya. Oleh karena itu, janganlah kita sebagai ahlul Qur’an merendahkan dan menodai cinta dan kesucian cinta ini demi menjaga dan memelihara keagungan dan kesucian Al-Qur’an Al-Karim.

Konotasi  Mahabbah 

Meskipun terdapat kesulitan dalam mendefinisikan cinta (mahabbah atau hubb), namun penelusuran terhadap makna kosakata yang berakar pada huruf ha ba ba akan membimbing kita menemukan madlul atau konotasi dari kata mahabbah atau hubb ini.
Paling tidak ada lima madlul atau konotasi makna yang ditunjuk oleh kosakata mahabbah atau hubb ini.
Mahabbah atau hubb menunjuk kepada sesuatu yang jernih dan bening, tidak keruh karena tercampur berbagai hal.
Mahabbah atau hubb menunjuk kepada sesuatu yang tinggi dan luhur.
Mahabbah atau hubb menunjuk kepada sesuatu yang selalu melekat atau menempel, tidak pernah berpisah atau menjauh.
Mahabbah atau hubb menunjuk kepada sesuatu dinamis, tidak pernah diam, selalu bergerak, atau ada saja kreasi atau inovasi yang muncul.
Mahabbah atau hubb menunjuk kepada inti yang paling dalam dari sesuatu. Ibarat biji mangga, ia adalah inti dari mangga yang darinya akan tumbuh tanaman mangga yang besar, tinggi, dan menghasilkan banyak mangga lagi setelahnya. Oleh karenanya, biji mangga itu dan yang semisalnya, dalam bahasa Arab disebut habbah.
Para ulama berpendapat bahwa kosakata mahabbah atau hubb yang diterjemahkan sebagai cinta (love)mengandung lima madlul ini secara keseluruhan. Artinya, mahabbah haqiqiyah atau hubbun haqiqiyun atau cinta sejati dan sebenarnya, adalah sesuatu yang bening, jernih, tidak keruh, tidak kotor. Sesuatu yang tinggi dan luhur, bukan sesuatu yang rendahan atau murahan, yang merupakan inti dari jati dirinya. Darinya akan lahir banyak hal yang membawa manfaat baik bagi dirinya, bagi sesama, dan bahkan bagi seluruh alam. Rasa yang tulus murni, menjadikannya selalu melekat dan dekat dengan yang dicintanya, namun tetap dinamis, kreatif dan inovatif dalam bergerak, bertindak dan, berbuat demi kebaikan cinta dan yang dicintanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghina versus terhina

Mencela, Menghina = Neraka Bagimu Ikhlas dan tabah menerima hinaan  = Pahala terbesar bagimu Menghina orang adalah sebuah...