Senin, 07 Agustus 2017

Tiga Nasihat Bijak

Tiga Nasihat
 

Suatu ketika ada seseorang menangkap seekor burung. Burung itu berkata kepadanya, "Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan. Lepaskan saja aku, dan kau akan kuberi tiga nasihat berharga."
Burung itu berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika masih berada dalam genggaman orang itu, nasihat kedua akan diberikannya ketika ia sudah berada di dahan pohon, dan nasihat ketiga kalau ia sudah mencapai puncak bukit.
Orang itu setuju, dan meminta nasihat pertama.
Kata burung itu: "Andai kau kehilangan sesuatu, sekalipun kau menghargainya seperti hidupmu sendiri, janganlah menyesalinya."



Orang itu pun membebaskannya, dan burung itu segera hinggap ke dahan. Disampaikannya nasihat kedua:
"Jangan pernah percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti."
Kemudian, burung itu pun terbang ke puncak bukit. Dari sana ia berseru:
 "Wahai manusia malang! Dalam tubuhku terdapat dua permata besar, dan kau akan memilikinya, kalau saja tadi kau membunuhku!"
 Orang itu sangat kecewa memikirkan kehilangan mendapatkan permata dari burung itu, namun katanya, "Setidaknya, sekarang katakan nasihat ketiga itu!"
Jawab burung itu, "Alangkah tololnya kau, meminta lagi nasihat sedangkan kau belum merenungkan yang dua tadi! Sudah kukatakan padamu agar jangan menyesal kalau kehilangan, dan jangan percaya pada sesuatu yang bertentangan dengan akal. Kini, kau malah melakukan keduanya. Kau percaya pada sesuatu yang konyol dan bersedih hati karena kehilangan! Aku tak cukup besar untuk menyimpan dua permata besar."
"Kau tolol. Oleh karena itu, kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang ditentukan bagi manusia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghina versus terhina

Mencela, Menghina = Neraka Bagimu Ikhlas dan tabah menerima hinaan  = Pahala terbesar bagimu Menghina orang adalah sebuah...